Gerakan Kiri

Revolusi Indonesia

Rabu, 10 Desember 2014

Sutan Sjahrir (1909–1966)



Sutan Sjahrir adalah salah satu penggagassumpah pemuda, perencana proklamasi kemerdekaan RI, dan arsitek perubahan Kabinet Presidensial menjadi Kabinet Parlementer. Sutan Sjahrir dilahirkan oleh pasangan Moehammad Rasad dan Siti Rabiah
bersama satu kakak perempuan beserta dua adik laki-laki. Sjahrir tumbuh sebagai siswa yang cerdas dan ia rajin membaca berbagai macam buku. Di sekolahnya, Sjahrir juga menonjol karena kepandaiannya dan aktivitasnya dalam berorganisasi. Ia melanjutkan studinya di Belanda dalam bidang hukum. Sjahrir menguasai beberapa bahasa asing, seperti Inggris, Belanda, Prancis, Jerman, dan Latin.
Sjahrir menikah dua kali. Pernikahannya yang pertama dengan Maria Duchateau dari Belanda dan pernikahan yang kedua dengan wanita Indonesia, Siti Wahjunah. Ia memiliki dua anak angkat dan
tiga anak kandung. Sjahrir merupakan tokoh perjuangan Indonesia yang menggeluti Sosialisme. Ia mendirikan sebuah partai sosialis yang ia ketuai sendiri, Partai Rakyat Sosialis. Tidak lama kemudian Partai yang ia dirikan tersebut bergabung dengan Partai Sosialis yang diketuai Amir Syafirudin dan menjadi Partai Sosialis Indonesia. Sjahrir menjadi ketua dari Partai Sosialis Indonesia dan Amir Syafirudin menjadi wakilnya. Sjahrir merupakan tokoh sosialis yang bersifat pragmatis karena masih menerima jalan diplomasi. Sjahrir memperjuangkan kepentingan rakyat lewat jalur politik. Sjahrir sendiri pada hakikatnya merupakan pejuang kemanusiaan yang demokrat demi mencapai impiannya: kerakyatan yang sejahtera dan beradab. Suatu kali Sjahrir yang sedang naik kereta api dikelas VVIP didapati menangis diam-diam setelah melihat kehidupan rakyat yang terlantar dari kaca kereta. Sjahrir menentang feodalisme yang terjadi di Indonesia karena menghalangi kesejahteraan rakyat kecil. Baginya imperialisme bertemu dengan feodalisme akan menghasilkan bentuk fasisme. Fasisme menghambat kesamarataan dan persatuan nasional. Sjahrir cukup aktif mengisi kolom dengan nama samara RealPolitiker di kolom-kolom koran atau esay tertentu. Sjahrir merupakan orang yang menyukai anak-anak. Ia memiliki beberapa anak asuh yang ia didik sendiri agar memiliki ilmu yang cukup dan turut berperan dalam pembangunan nasional. Perhatiannya terhadap edukasi sangat tinggi sampai-sampai ia juga layak disebut edukator sejati. Bersama Mohammad Hatta, mereka bersama mendidik beberapa pemuda saat berada di tahanan. Selain itu, Sjahrir gemar bermain tenis bersama teman-temannya baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Sampai menjelang akhir hidupnya, Sjahrir dipenjarakan dan beberapa kali dipindahkan, tanpa ada yang tahu bahwa ia mengidap tekanan darah tinggi. Pada suatu hari ia ditemukan tergeletak didekat kamar mandi tahanan dan dibawa keluar negeri untuk berobat. Operasi yang dilakukan gagal dan ia tidak bisa berbicara. Penyakit yang diidapnya sudah sangat parah. Beberapa hari sebelum meninggal, ia koma sampai menghembuskan nafas terakhir. Sjahrir pergi namun namanya tetap harum bagi bangsa Indonesia. Sjahrir tidak akan dilupakan karena kecintaannya kepada rakyat Indonesia dan kerelaannya berkorban demi bangsa dan negara.

0 komentar

Posting Komentar